Physicochemical and Organoleptic Analysis of Tempeh Nuggets with Moringa Leaf Flour Formulation (Moringa oleifera)
ANALISIS FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK NUGGET TEMPEDENGAN FORMULASI TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera)
Keywords:
Nuggets, Moringa leaf flour , Protein, Calcium , ElasticityAbstract
Improving the nutritional quality of tempeh nuggets can be done through food processing with the addition of moringa leaf flour. This study aims to improve the nutrition of tempeh nugget products and determine the organoleptic properties of tempeh nuggets after adding moringa leaf flour. This study used a single-factor complete randomized design (RAL) (Moringa leaf flour formulation for tempeh nuggets) and 5 treatments; control (0 g moringa leaf flour), 1 g moringa leaf flour, 2 g moringa leaf flour, 3 g moringa leaf flour, 4 g moringa leaf flour. Each treatment was repeated 3 times. The results showed that the best treatment for making tempeh nuggets was obtained in the formulation of tempeh 50 g and moringa leaf flour 4 g on nutritional value. The value of protein is 9.37%, fat 12.73%, ash 2.17%, calcium 2.91%, and elasticity test 889.7g/f.
Downloads
References
Dewi, D. P. (2018). Substitusi tepung daun kelor (Moringa oleifera L.) pada cookies terhadap sifat fisik, sifat organoleptik, kadar proksimat, dan kadar Fe. Ilmu Gizi Indonesia, 01, 104–112.
Khusna, A., Dita, Rauf, R., & Mustikaningrum, F. (2015). Pengaruh Penggunaan Tepung Daun Kelor Sebagai Bahan Pensubtitusi Tepung Tapioka Terhadap Tingkat Kekenyalan dan Daya Terima Cilok. (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Fitriasari, R. (2010). Kajian Penggunaan Tempe Koro Benguk dan Tempe Koro Pedang dengan Perlakuan Variasi Pengecilan Ukuran (Pengirisan dan Penggilingan) Terhadap Karakteristik Kimia dan Sensoris Nugget Tempe Koro. (Skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta).
Hasanah, H. (2015). Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Bahan Campuran Nugget Ikan Tongkol. (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Ilona, A. D., & Ismawati, R. (2015). Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Waktu Inkubasi Terhadap Sifat Organoleptik Yoghurt. e-Journal Boga, 04, 151–159.
Krisnadi, A. D. (2010). Kelor Super Nutrisi. Blora: Pusat Informasi dan pengembangan Tanaman Kelor Indonesia.
Kusnadi, D., Bintoro, V., & Al-Baari, A. (2012). Daya IKat Air, Tingkat Kekenyalan dan Kadar Protein Pada Bakso Kombinasi Daging sapi dan daging Kelinci. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 1, 28–31.
Laksmi, R. T. (2012). Daya Ikat Air, pH dan Sifat Organoleptik Chicken Nugget Yang Disubtitusi dengan Telur Rebus. Indonesian Jurnal Of Food Technology, 1, 1–9.
Mardiah. (2017). Analisa Kadar Kalsium (Ca) Pada Daun Kelor (Moringa oleifera). Jurnal Ilmu Alam San Lingkungan, 8, 49–52.
Nurlaila, Sukainah, A., & Amiruddin. (2016). Pengembangan Produk Sosis Fungsional Berbahan Dasar Ikan Tenggiri dan Tepung Daun Kelor. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 2, 105–113.
Padmasuri, K. (2015). I’m A Happy Vegetarian. CV. Yogyakarta. Solusi Distribusi.
Putranto, H., Asikin, A., & Kusumaningrum, I. (2015). Karakterisasi Tulang Ikan Belida Sebagai Sumber Kalsium dengan Metode Hidrolisis Protein. ZIRAA’AH, 40, 11–20.
Putri, E. F. (2009). Sifat Fisik dan Organoleptik Bakso Daging Sapi pada Lama Postmortem yang Berbeda dengan Penambahan Keragenan. (Skripsi, Institut Pertanian Bogor).
Sari, D. K., Marliyati, S. A., Kustiyah, L., Khomsan, A., & Gantohe, T. M. (2014). Uji Organoleptik Formulasi Biskuit Fungsional Berbasis Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus). Agritech, 34, 1–6.
Sari, F. (2019). Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) dalam Pembuatan Bolu Kukus Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Pisang Kepok Putih. (Skripsi, Universitas Sumatera Utara).
Sinaga, H., Purba, R., & Nurminah, M. (2019). Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor dalam Pembuatan Kue Onde-Onde Ketawa Menggunakan tepung Mocaf. JFLS, 3, 29–37.
Standar Nasional Indonesia. (2006a). SNI 01-2354.3-2006 . Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total pada produk perikanan ICS 67.120.30. Badan Standarisasi Nasional.
Standar Nasional Indonesia. (2006b). SNI 01-2354.4-2006 Cara uji kimia - Bagian 4: Penentuan kadar protein dengan metode total nitrogen pada produk perikanan. Badan Standarisasi Nasional.
Standar Nasional Indonesia. (2010). SNI 2354.1:2010 Cara uji kimia – Bagian 1: Penentuan kadar abu dan abu tak larut dalam asam pada produk perikanan. Badan Standarisasi Nasional.
Standar Nasional Indonesia. (2014). SNI 6683:2014 Nugget Ayam (Chicken Nugget). Badan Standarisasi Nasional.
Winarno, F. (2002). Kimia Pangan Dan gizi. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Winata, A., Yualiati, K., & Hanggita, S. (2015). Analisis Korelasi Harga dan Mutu Kimiawi Kerupuk di Pasar Tradisional Cinde Palembang. Jurnal Hasil Perikanan, 4, 179–183.
Wulandari, E., Suryaningsih, L., Pratama, A., & Putra, D. S. (2016). Karakteristik Fisik. Kimia dan Nilai Kesukaan Nugget Ayam Dengan Penambahan Pasta Tomat. Jurnal Ilmu Ternak, 16, `95–99.
Yusmiati, S. N., & Wulandari, R. (2017). Pemeriksaan Kadar Kalsium Pada Masyarakat Dengan Pola Makan Vegetarian. Jurnal Sain Health, 1, 43–49.
Zakaria, Tamrin, A., Hartono, R., & Sirajuddin. (2012). Penambahan Tepung Daun Kelor pada Menu Makanan Sehari-hari dalam Upaya Penanggulangan Gizi Kurang pada Anak Balita. Media Gizi Pangan, XIII, 41–47.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nurhikma Uday, Muh Tahir, Marleni Limonu (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.